Baznas Berangkatkan 850 Guru Ngaji hingga Marbot Masjid Pulang Kampung Gratis

Baznas Berangkatkan 850 Guru Ngaji hingga Marbot Masjid Pulang Kampung Gratis

JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) melepas keberangkatan 850 kontestan mudik gratis. Mereka merupakan marbot atau pengurus masjid, guru ngaji, guru pesantren atau madrasah, pendakwah, dan juga pedagang serta pekerja informal hari ini.

Sebanyak 17 bus disiapkan untuk mengangkut 850 pemudik dengan dua rute utama, yaitu jalur pantai utara lalu selatan. Para pemudik akan menuju 26 kota tujuan di area Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelepasan partisipan mudik diadakan dengan segera oleh Ketua Baznas RI Noor Achmad bersatu Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, Direktur Marketing PT Smart Finance Rifky Kurniawan, Komisaris Independen Asuransi Jiwa Syariah Al Amin Soekotjo Soeparto, Head of Sustainability & Corporate Affairs Unilever Indonesia Wipol Nurdiana Darus, dan juga Ecosystem Advisor PT. Paragon Technology and Inovation Firdaus Muslim di tempat Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Ketua Baznas RI Noor Achmad menegaskan, acara ini adalah bagian dari komitmen Baznas di memfasilitasi para Ibnu Sabil agar dapat berkumpul dengan keluarga di tempat kampung halaman pada momen Lebaran.

“Alhamdulillah, pada Lebaran tahun ini, Baznas masih konsisten di memfasilitasi para Ibnu Sabil agar dapat bertemu kemudian bersilaturahmi dengan keluarga pada kampung halaman,” ujar Kiai Noor.

Untuk meyakinkan keamanan lalu kenyamanan pemudik, kata Kiai Noor, Baznas turut menghadirkan pendamping dari Baznas Tanggap Bencana (BTB) juga tenaga medis dari Rumah Baik Baznas (RSB).

“Kami berfokus pada pelayanan untuk para mustahik kemudian Ibnu Sabil, meyakinkan mereka mendapatkan akses transportasi yang dimaksud aman, nyaman, juga memungkinkan mereka itu masih menjalankan ibadah selama perjalanan,” ucapnya.

Kiai Noor mengungkapkan, pada tahun ini total pemudik meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun ini, alhamdulillah, kami dapat meningkatkan jumlah agregat penerima manfaat, meskipun masih terbatas jumlah keseluruhan yang bisa jadi kami bantu,” ujarnya.