JAKARTA – Kementerian Agama ( Kemenag ) meluncurkan Rencana Kick Off NGOPI (Ngobrolin Pendidikan Islam) Bareng Raffi Ahmad dengan tema “Kurikulum Berbasis Cinta, Siapkan Generasi Emas!” di tempat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Rencana ini bertujuan menguatkan institusi belajar Islam yang dimaksud lebih tinggi humanis, adaptif, juga inklusif.
Acara dibuka oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H. R. Muhammad Syafi’i, juga menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno, praktisi sekolah Najelaa Shihab, dan juga figur masyarakat Raffi Ahmad, yang dimaksud hadir sebagai Utusan Khusus Presiden Area Pembinaan Generasi Muda lalu Pekerja Seni. Nagita Slavina bertindak sebagai host acara.
Wakil Menteri Agama menekankan kurikulum berbasis cinta tidak belaka konsep, tetapi juga pendekatan strategis untuk memulai pembangunan karakter siswa madrasah agar lebih besar peduli, toleran, lalu miliki empati sosial.
“Ketika kita berbicara tentang cinta, kita berbicara tentang kemanusiaan, toleransi, kemudian tanggung jawab bersama. Kurikulum berbasis cinta akan mencetak generasi yang dimaksud tidak ada cuma unggul di akademik, tetapi juga mempunyai akhlak yang dimaksud luhur,” ujarnya.
Romo menegaskan lembaga pendidikan Islam mempunyai peran sentral di menjaga persatuan lalu keberagaman di area Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta di pembelajaran, madrasah diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang dimaksud berkarakter lalu berdaya saing.
Kehadiran Raffi Ahmad di acara ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih besar memahami pentingnya nilai cinta di keberadaan sehari-hari.
“Madrasah sudah melahirkan banyak lulusan yang digunakan sukses. Mereka bukan hanya sekali dibekali ilmu akademik, tetapi juga nilai-nilai keberadaan yang berlandaskan cinta—kepada Tuhan, sesama, lingkungan, kemudian ilmu pengetahuan. Ini adalah adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi unggul,” ujar Raffi Ahmad.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan Kick Off NGOPI menjadi tonggak penting di menggalakkan perubahan kurikulum berbasis cinta dalam madrasah.