JAKARTA – Status dolar Negeri Paman Sam telah dilakukan menjadi fokus yang jelas bagi pemerintahan Presiden Donald Trump yang kembali berkuasa. Trump telah dilakukan menegaskan komitmennya untuk meyakinkan bahwa dolar Negeri Paman Sam akan masih menjadi mata uang utama dunia.
Dalam hal itu, Negeri Paman Sam pun telah terjadi berusaha mencapai negara-negara yang digunakan mencoba mengubah status tersebut. Yang paling utama di tempat antaranya adalah BRICS, yang tersebut sekarang akan dipimpin China pada konflik dagang melawan AS.
Dilaporkan Global Times, secara khusus, China baru-baru ini menyerukan “kerja mirip multilateral” pada blok yang disebutkan untuk memerangi ancaman tarif impor AS. Secara khusus, perwakilan perdagangan internasional China kemudian Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, menyusun rencana kemitraan baru yang mana berpusat pada BRICS.
“China akan mendirikan Pusat Kerja Sama untuk pengembangan zona sektor ekonomi khusus di dalam negara-negara BRICS,” ungkap Wang seperti dilansir WatcherGuru, Mingguan (23/3/2025).
Selain itu, ia mencatat bahwa yang digunakan pertama akan diperkenalkan di area Hangzhou, yang dimaksud terletak di area Provinsi Zhejiang, China. Wang mencatatkan bahwa pusat yang dimaksud akan “berfungsi sebagai pusat pertukaran internasional” dan juga memperkenalkan kerja mirip kegiatan ekonomi yang mana tambahan besar.
Secara keseluruhan, upaya yang dimaksud merupakan pertahanan yang tersebut jelas terhadap meningkatnya unilateralisme serta proteksionisme yang digunakan dipraktikkan oleh AS. Dua pemerintahan terakhir Amerika Serikat dinilai telah terjadi menggunakan dolar Negeri Paman Sam sebagai senjata dengan cara yang mana berbeda.
Menghadapi hal itu, BRICS menegaskan tekadnya untuk menentukan masa depan keuangannya sendiri. Dalam hal ini, negara-negara BRICS menggalakkan pengaplikasian mata uang lokal untuk bertransaksi dan juga menghindari dolar AS.