Prabowo Minta Wadah Makan Bergizi Gratis Bikinan Lokal

Prabowo Minta Wadah Makan Bergizi Gratis Bikinan Lokal

JAKARTA – Ketua Dewan Kondisi Keuangan Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto memohonkan pemanfaatan wadah atau tray untuk inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG) diproduksi lapangan usaha lokal, bukanlah impor. Saat ini masih ada dapur yang dimaksud menggunakan wadah MBG komoditas luar negeri.

“Jadi, setelahnya Prof. Arif itu melakukan studi kemudian regu mengawasi ke bawah serta kami setuju tadi dengan Bappenas kemudian juga Badan Gizi untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin apa namanya tray-nya (wadah) itu tidaklah boleh diimpor suruh bikin lokal,” kata Luhut usai bertemu dengan Prabowo sama-sama dengan Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto, para anggota DEN, juga Menteri Keuangan Sri Mulyani di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2024).

“Karena itu kita lihat masih ada buatan luar, jadi semua kita harus satu padu untuk melakukan pengawasan. Presiden tadi minta ini,” katanya.

Dalam rapat itu, DEN juga menyampaikan kajian tentang peluang dari dampak MBG ini terhadap penyerapan tenaga kerja juga kemiskinan. Kesimpulannya adalah acara ini sangat bagus di konteks menciptakan lapangan kerja baru sampai 1,9 jt lalu menekan kemiskinan mencapai 5,8%.

2 Juta Penerima Manfaat

Sementara itu, hingga 12 Maret 2025, realisasi anggaran kegiatan MBG telah dilakukan mencapai Rp710,5 miliar dengan total penerima faedah sebanyak 2.053.248 orang.

“Realisasi per 12 Maret pencairan anggaran mencapai Rp710,5 miliar,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kongres Pers APBN KITA Edisi Maret 2025, Kamis (13/3/2025).

Program MBG sendiri memiliki pagu anggaran sebesar Rp71 triliun dengan target penerima mencapai 17,9 jt orang. Grup sasaran utama mencakup 15,5 jt anak sekolah juga 2,4 jt ibu hamil.

Hingga pertengahan Maret, penerima khasiat inisiatif ini tersebar dalam berbagai kategori, di tempat antaranya:

– Anak Pra-SD: 111.127 orang
– Santri di tempat Pondok Pesantren: 10.681 orang
– Siswa SD/MI: 912.023 orang
– Siswa SLB: 4.548 orang
– Siswa SMP/MTs: 578.465 orang
– Siswa SMA/MA/SMK: 424.145 orang
– Ibu Menyusui: 2.613 orang
– Balita: 7.811 orang
– Ibu Hamil: 1.835 orang