RI dorong BRICS semakin berpartisipasi bela perdamaian, norma multilateral

RI dorong BRICS semakin berpartisipasi bela perdamaian, norma multilateral

DKI Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan bahwa BRICS harus mengambil peran yang dimaksud lebih besar terlibat lalu konstruktif di menggalakkan perdamaian juga menegakkan norma-norma multilateral.

Hal yang disebutkan disampaikan Menlu RI pada pernyataan nasional pada pertemuan pertama Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) BRICS yang bertajuk “Peran BRICS di Menghadapi Krisis Global juga Lokal dan juga Mendorong Kedamaian juga Keamanan’” ke Rio de Janeiro, Brasil, Hari Senin (28/4).

“BRICS harus terdepan pada memperjuangkan hukum internasional. Penegakan hukum harus adil, konsisten, kemudian tanpa standar ganda. Tidak ada manusia pun yang tersebut kebal hukum,” kata Menlu, sebagaimana pernyataan ditulis Kemlu RI di dalam Jakarta, Selasa.

Situasi di dalam Jalur Wilayah Gaza yang tersebut semakin menjadi lebih buruk akibat agresi negara Israel yang dimaksud tidaklah kunjung berhenti merupakan bukti besar akan kegagalan masyarakat global di menegakkan hukum kemanusiaan internasional tanpa pandang bulu, kata dia.

Ia menyatakan, tindakan sepihak lalu pelanggaran hukum internasional yang digunakan tak ditindak tegas dikhawatirkan akan memperdalam ketidakpercayaan kemudian ketimpangan antara negara-negara di tingkat global.

“Kita harus melindungi lembaga hukum internasional dari penegakan hukum yang dimaksud selektif kemudian campur tangan politik,” kata Menlu RI, menegaskan.

Untuk itu, ia menyerukan supaya perintah lalu fatwa Mahkamah Internasional (ICJ) harus dihormati, lalu Dewan Security Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus diberi kewenangan untuk melaksanakan mandatnya secara efektif.

Lebih lanjut, di pembukaan kedua FMM BRICS, Sugiono menggerakkan reformasi multilateral untuk menegaskan sistem multilateralisme lebih besar inklusif, transparan, terpercaya, lalu responsif terhadap tantangan global. Ia juga menekankan supaya BRICS berubah jadi pelopor pada mewujudkan dunia yang mana tambahan adil, damai, dan juga berkelanjutan.

Di sela-sela FMM BRICS, Menlu Sugiono melakukan pertarungan bilateral dengan Menlu Brasil Mauro Vieira dan juga penghadapan pull-aside dengan Menlu Ethiopia lalu Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab di konteks bilateral maupun BRICS.

Agenda FMM BRICS yang dimaksud disertai Menlu Sugiono ke Rio de Janeiro, Brazil, pada 28-29 April 2025, menjadi rencana FMM BRICS pertama yang mana dihadiri Tanah Air pasca resmi bergabung berubah menjadi anggota organisasi itu pada Januari lalu.

Artikel ini disadur dari RI dorong BRICS semakin aktif bela perdamaian, norma multilateral